Posts

Showing posts from 2012

Butol Kid by Zaki AW

Butol Kid by Zaki AW Sebuah alat untuk anak-anak yang masih duduk di bangku TK atau bahkan PAUD, membutuhkan sebuah pembelajaran untuk menjadi anak yang MANDIRI untuk sekedar membuka botol aqua atau botol yang lainnya yang terkadang anak anak tidak sanggup membukanya dan cepat menyerah. Alat ini dibutuhkan untuk memberi semangat sekaligus pembelajaran mandiri untuk anak-anak agar dapat membuka botol sendiri tanpa bantuan orang tua. dengan bahan karet yang tebal dan berkualitas diharapkan anak-anak TK dapat membuka botol sendiri dengan sedikit menekan. Bila tidak bisa, ada penyemangat yang keluar dari sepeaker mini bertenaga baterai komputer atau baterai jam tangan berupa lagu anak-anak sehingga mereka tidak bosan untuk terus mencoba membuka botol sampai mereka bisa dan horaaaay aku bisa.....

FDS (Foot dryer System) / Paturing (Sepatu Garing)

Image
Ide saya ini muncul ketika saya sholat magrib di salah satu Mall di Surabaya, sehabis wudhu saya terkaget dengan seorang anak yang hampir saja terpleset setelah meninggalkan tempat berwudhu. alasannya karena kakinya masih basah, dan anak tersebut terburu-buru agar tidak ketinggalan rakaat pertama. Saya sempat menyesali tindakan anak tersebut kenapa? karena Islam mengajarkan bagaimana menjadi makmum yang masbuq sehingga tidak harus terburu-buru, tapi namanya juga anak kecil untungnya dia tidak sampai terjatuh parah, atau bahkan terluka. Seusai saya meninggalkan tempat Musholla yang ternyata mendapatkan piagam dari ICMI karena mushola tersebut paling representative, selain bersih, ada ruang tunggu, sajadahnya juga bersih dan empuk, dan yang penting juga Mushola tersebut dingin karena AC. Saya ingin membuang sedikit hajat diruang toilet di Mall Grand City. Dan setelahnya saya mencuci tangan dengan Hand Dryer yang ternyata membuat tangan yang masah ini cepat kering. dan Ahaaaaaa.....

Hibah Karya Vs. Brainstorming

(Sebuahrefleksi Peran Guru dalam Membangun Budaya Kejujuran Akademik) Sebuahkeironisan tatkala seorang guru sebuah sekolah menengah atas yang tidak ingin menyertakan atau sekedarmencantumkan namanya pada karya ilmiahnya untuk dilombakan ke ajang nasional,dengan alasan karyanya telah diberikan atau di”hibahkan” ke anak didik secara Cuma-Cumadan total. Sebulan kemudian anak tersebut meraih juara I diajang tersebut. Haldiatas membuat saya berpikir secara mendalam, kok bisa ya?, tatkala anak didikhanya diberikan sebuah hasil cemerlang guru dengan Cuma-Cuma tanpa ada perubahansana-sini, kira-kira cara ini benar adanya?. Toh karya ilmiah itu hasil polapikir dan proses penelitian panjang dan melelahkan milik sang guru. Kegundahanini aku pendam sesaat hingga suatu hari aku tanyakan ke guru bersangkutan, apaalasan karya ilmiah yang ia ciptakan diberikan ke siswa yang notabene tidak bahkannimbrung dalam pembuatan karya itu. Dan dimana letak kejujuran akademik kitadalam ka

Program 3d Blender Bisa Untuk Media Pembelajaran

cooming Soon